PRODUK UNGGULAN
“Rotan Kalimantan”
1.Definisi
Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, danOncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asia danAustralasia. Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca ( misalnya salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak digolongkan sebagai rotan. Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di alam bebas (daftar pustaka: www.wikipedia.com)
2.Harga Rotan
Harga rotan saat ini (juli tahun 2010)sedang mengalami trend kenaikan. harganya telah mencapai Rp 7.000-8.000 per kilogram, naik sebesar Rp 2.000 - 3.000 dari harga sebelumnya Rp 5.000. Rotan-rotan tersebut diperoleh dari hutan-hutan di kawasan kalimantan.
3.Produk dari rotan
Meja
Kursi
Tas
Rak
Makanan
4.Rotan dan pertanian
Rotan termasuk hasil hutan bukan kayu, tumbuh sangat pesat di hutan daerah kalimantan. Rotan dapat digolongkan dalam hasil pertanian
Petani rotan pada umumnya berjumlah sangat sedikit yang sengaja menanam rotan dan mengembangkannya
Wilayah Kalteng banyak memiliki kontribusi yang besar dalam menghasilkan rotan untuk pasar domestik dan manca negara
Rotan dianggap sebagai tumbuhan yang dapat melindungi kelestarian hutan
5.Rotan dan lapangan kerja
- Pada umumnya di penduduk dikalimantan tengah selain menjadi petani sawit juga menjadipetani rotan, rotan dihasilkan dari hutan, para petani tidak menanam rotan karena rotan tumbuh secara melimpah di hutan dan pertumbuhannya juga sangat cepat. Sehingga rotan hutan mampu memberikan penghidupan bagi petani rotan.
- Saat ini banyak tersebar rumah kerajinan rotan yang secara tidak langsung membuka lapangan kerja bagi penduduk setempat bahkan diluar kalteng.
6. Petani dan pengerajin rotan
Petani Rotan, seperti pada umumnya nasip petani dalam hal ini adalah petani rotan, selalu menjadi pihak yang paling penting, namun juga menjadi pihak yang paling dirugikan, hal ini terjadi karena terbatasnya sumber daya petani rotan sendiri.
Pengerajin/pengusaha, berlaku sebagai masyarakat produksi pada umumnya yang mengutamakan sumber daya manusia, para pengerajin dan pengusaha mampu memberikan tambahan nil terhadap
 |
Add caption |
barang ekonomi yang berasal dari rotan. Sehingga kesejahteraan secara ekonomi dapat
7 . Rotan dan Industri
Cirebon merupakan sentra industri rotan terbesar di Pulau Jawa, bahkan di tingkat Nasional. Sekurangnya 80% ekspor kerajinan rotan Indonesia berasal dari Cirebon.
Namun tidak hanya di Cirebon, Kalteng, Jateng, papua, Jakarta juga memilik sentra industri rotan namun tidak sebesar di Cirebon
Industri rotan melayani pasar domestik dan manca negara
8 Keunggulan Mutu Rotan vs Plastik
Kebijakan Pemerintah yang membatasi ekspor rotan ke luar negri telah membuat industri mebel di luar negeri kekurangan bahan baku furnitur rotan sehingga para ahli dunia menciptakan rotan imitasi yang terbuat dari plastik sebagai bahan baku alternatif. Celakanya, rotan plastik ini malah memiliki berbagai keunggulan dibandingkan rotan alam dan semakin diminati orang-orang, baik di luar negri maupun di Indonesia sendiri.
Rotan plastik memang lebih awet ketimbang rotan alam karena terbuat dari PE (Polyethylene). Tidak seperti rotan alam yang tidak tahan cuaca dan iklim, rotan plastik sangat tahan terhadap terpaan panas dan hujan, baik bila ditempatkan di dalam maupun di luar ruangan. Saking awetnya hingga mampu bertahan sampai berabad-abad karena sulit terdegradasi. Rotan plastik tidak dapat dimakan rayap. Justru nantinya setelah tidak terpakai lagi, furnitur rotan plastik akan menjadi sampah yang sulit terurai dan menumpuk, sama seperti berbagai barang plastik lainnya. Rotan plastik lebih awet, namun tidak ramah lingkungan. Terobosan yang sangat menjatuhkan rotan alami adalah rotan plastik memiliki banyak pilihan warna dan gradasi warna sedangkan rotan alam hanya tampil dengan warna-warna alami. Teksturnya pun lebih halus dan lebih lentur daripada rotan alam. Sepintas tidak ada bedanya antara rotan plastik dengan rotan alam. Beberapa keunggulan ini mampu mendongkrak harga rotan imitasi hingga di atas harga rotan alam. Peminatnya pun diyakini makin mengungguli rotan alam sehingga dikhawatirkan akan mematikan pasar bagi rotan alam.
Mungkin kelebihan-kelebihan ini patut dijadikan refleksi bagi pengrajin mebel rotan alam di Indonesia yang masih bertahan. Sejak dulu, furnitur rotan kita tampil begitu-begitu saja, tanpa ada inovasi baru. Meskipun dinilai klasik, dan all time favourite, tidak seharusnya kita terpaku pada model yang itu-itu saja. Perlu ada pengembangan dalam hal desain, teknologi, dan mutu dengan memperhatikan keinginan konsumen. Kalau tidak dikembangkan, industri rotan alam akan selalu kalah saing.
Sebagai konsumen, kita harus bijaksana dan pintar memilah-milah, jangan hanya demi beberapa fitur unggul dan tampilan modern yang dimiliki rotan plastik, kita beralih begitu saja. Kita harus memikirkan juga dampak jangka panjangnya. Membeli dan menggunakan rotan imitasi sama saja mendukung pertumbuhan rotan plastik yang bahan bakunya diimpor dari Jerman, dan mematikan rotan alam Indonesia yang menjadi sumber penghidupan bagi 2,3 juta petani pemungut rotan. Jangan sampai kita menunggu negara pesaing seperti Italia, China, Vietnam, ataupun negara lainnya menjadi brand utama rotan di dunia, padahal 85 % populasi rotan dunia ada di Indonesia. Rotan alam Indonesia harus tetap dilestarikan. Sebagai bangsa yang diberi potensi luar biasa oleh Tuhan, kita patut berbangga. Mencintai rotan sama dengan mencintai Indonesia.
9. Contoh Berat: 12 kg
Rotan: 20 kg
Harga rotan: 7000/kg
Harga kursi : 1.500.000
Petani: 20 x 7000 = 140.000
Pengerajin 20 kg + kreatifitas = 1.500.000
VA = 1.360.000(harga kreatifitas)
10. Perbandingan ekspor dan dalam negeri
Total:130.000 ribu ton /thn
Ekspor rotan dan konsumsi dalam negeri
77.000 ton/thn
Dalam negeri sisa : 53.000 ton/thn
Padahal kenutuhan dalam negeri sekitar 113.000 ton/thn (sumber: kadin)
11. Daya saing rotan
Sebagai penghasil rotan terbesar yang menyuplai 85% kebutuhan pasar dunia
namun pangsa ekspor mebel Indonesia hanya sebesar 2,9%.
KOK BISA?
12. Peran hasil rotan terhadap PDRB kalteng
Berada dalam urutan ke 5 penyumbang PDRB prov.kalteng sebesar 43 M dari total PDRB kalimantan tengah sebesar 460 M. Rotan memang sempat menjadi komoditas andalan kalimantan tengah selain hasil kelapa sawit, dan tambang sebenarnya hingga saat inipun rotan masih menjadi unggulan di kalimantan khususnya kalimantan tengah ini.
13. Permasalahan
Masalah yang dikeluhkan perajin maupun pengusaha besar adalah kurangnya pasokan bahan baku. Setelah dibukanya kran ekspor rotan setangah jadi pada 2005, harga bahan baku naik hingga 50%. Meski harga bahan baku rotan mahal, namun perajin tidak bisa menaikkan harga jual produksi karena terbentur persaingan dengan produsen mebel rotan dari luar negeri, seperti Cina dan Vietnam.
Petani rotan, masalah yang timbul adalah harga rotan yang terlalu murah terhadap pasar ekspor sehingga petani tidak memperoleh kesejahteraan yang semestinya
14. Saran
Rotan dapat menjadi produk andalan bukan hanya di Kalimantan Tengah, bahkan Indonesia. Saat ini memang Indonesia adalah penyedia rotan terbesar di dunia, namun sayangnya Kalimantan hanya menyediakan rotan dalam bentuk mentah, akan jauh lebih baik apabila rotan di ekspor dalam bentuk produk kerajinan yang dampak multiplier efek nya akan jauh lebih banyak. Pemerintah harus menyediakan infrastruktur dan kelembagaan berupa kebijakan yang mampu mendorong rotan dalam bentuk industri.